Khawatir tentang hubungan yang seharusnya tidak ada antara ayah mertuanya dan kakak perempuannya, Shoko, Haruka berkonsultasi dengan pamannya. Awalnya, dia adalah seorang paman yang mendengarkan dengan empati, namun lambat laun menjadi bersemangat dan menjangkau bagian pribadi Haruka. Haruka bereaksi dengan sensitif dan secara tidak sengaja meninggikan suaranya.