Miho mendapatkan pekerjaan impiannya sebagai seorang guru, tetapi guru wali kelasnya penuh dengan anak-anak bermasalah. Miho yang khawatir dengan kesenjangan antara cita-cita dan cita-citanya, diberi nasihat oleh Kudo, yang juga kenalan ayahnya dan bekerja di sekolah yang sama serta mengawasinya belajar saat masih menjadi siswa. Selama konsultasi, kami tidak bisa mengendalikan perasaan satu sama lain, dan pada saat itu kami saling berciuman di sekolah.